3.8 C
New York
03/12/2024
Aktual

Sekolah Lapang Iklim Hindari Petani Gagal Panen

JAKARTA (Pos Sore) — Peran petani mengantisipasi perubahan iklim, dinilai Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dr Widada Sulistya DEA, sangat penting.

Ada cara agar para petani melek informasi terkait perubahan iklim. Yaitu dengan mengikuti Sekolah Lapang Iklim. Sekolah ini ada di 25 provinsi atau 44 sentra padi di Tanah Air. Yaitu antara lain seluruh Jawa kecuali Jakarta, Bandar Lampung, Aceh, NTB, Bali, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat.

Seperti halnya sekolah, di sini para petani juga menuntut ilmu. Tentu ilmu yang terkait dengan pekerjaan yang digelutinya. Di sini, mata pelajaran yang diberikan berupa informasi terkait perubahan cuaca dan dampaknya terhadap pertanian.

Informasi yang diberikan oleh penyuluh pertanian itu berupa kalender tanam, parameter-parameter iklim, dan jenis tanaman yang cocok ditanam pada iklim tertentu.

“Sekolah Lapangan Iklim ini membantu petani dalam upaya adaptasi dengan memberikan informasi teknis pertanian, seperti peta, data hujan, besar temperatur dan perkiraan cuaca,” katanya, terkait peringatan Hari Meteorologi Dunia bertema ‘Cuaca dan Iklim Mengundang Partsipasi Kaum Muda’, di kantor BMKG, kemarin.

Nantinya, informasi teknis tersebut digunakan petani untuk mengambil keputusan, mulai dari kapan menanam dan tanaman apa yang ditanam. Misalnya, kalau airnya kurang, maka petani tahu harus menanam apa.

“Di Bali sudah terbukti, petani yang mengikuti sekolah iklim mendapatkan 8,5 ton padi saat panen, sedangkan yang tidak mengikuti sekolah iklim hanya empat ton padi. Kecenderungan untuk gagal panen sangat kecil,” ungkapnya. (tety)

Leave a Comment