JAKARTA (Pos Sore) — Memang nama Walikota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) kini semakin menjulang. Terlebih survey dan prediksi pengamat soal disandingkannya Walikota Surabaya itu dengan Prabowo Subianto dalam pilpres 2014 ini.
Pengamat menilai Risma akan jadi batu sandungan buat capres lain yang berlatarbelakang politik. Mengingat latar belakangnya yang bukan politisi tulen, tapi lebih berlatar birokrasi.
Sebelum maju jadi calon walikota, Risma pernah menjabat Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya serta Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya (Bappeko) hingga tahun 2010.
“Toh sudah banyak kepala daerah yang maju terpilih menjabat karena didukung partai tertentu, namun setelah menjabat yang bersangkutan hengkang.”
Risma merupakan seorang birokrat tulen, yang meniti karier sebagai seorang pegawai negeri sipil (PNS) Kota Surabaya sejak dekade 1990-an. Karena itu, apabila ia bersedia maju demi bangsa, bukan tidak mungkin perintah DPP PDI Perjuangan yang kemungkinan akan ‘’menghambatnya’’ akan dia hadapi.
Toh sudah banyak kepala daerah yang maju terpilih menjabat karena didukung partai tertentu, namun setelah menjabat yang bersangkutan hengkang.
Menurut Siti Zuhro, selain Gerindra partai lain juga ada yang melirik Wali Kota Surabaya tersebut. Apabila Wali Kota Risma mundur, sudah tampak sinyal ajakan masuk dari Partai Golkar atau Demokrat. Namun Zuhro melihat kata kunci itu justru lebih berada di Risma sendiri.
“Bila Risma masih nyaman dan tidak merasa tertekan berada di PDI Perjuangan, dia akan berlanjut di partai ini. Tetapi bila Risma tidak tahan lagi dengan situasi yang dihadapi saat ini dan tidak ada respons serius dari PDI-P untuk mencarikan solusi bagi Risma, tidak tertutup kemungkinan Risma akan hengkang dari PDI-P,” ujar Siti Zuhro.
Belakangan ini Risma memang sempat santer diberitakan akan mundur sebagai Walikota Surabaya karena tekanan-tekanan yang dia hadapi.
Siti Zuhro berpendapat, potensi Risma memang laik diperhitungkan di peta politik saat ini. Namun apa itu terjadi, apakah berarti Risma memang benar-benar pasangan yang pas bagi Prabowo guna menaklukan Jokowi, itu masih perlu diuji.
Pastinya, jawaban itu memang berada pada Wali Kota Risma. Jika dia benar-benar mundur, tentu Risma tinggal memilih akan berlabuh di mana. Belum tentu Risma memilih berlabuh di Gerindra atau di pelabuhan yang mana lagi. ‘’Jangan-jangan seperti yang diharapkan Puan Maharani, Wali Kota Risma lebih betah di kandang banteng,’’ kata Siti. Tapi, apa iya? (lya/junaedi)