JAKARTA (Pos Sore) — Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) kembali diadakan. Kegiatan yang digelar sejak 2007 ini, memasuki tahun penyelenggaraan yang ke-11.
PPBI 2017 yang rencananya di gelar pada 25-29 Oktober 2017, di Plaza Epicentrum Jakarta, ini mengangkat tema ‘yang Berbudaya, yang Mandiri’ dengan sub tema ‘Bangga Budaya Indonesia’.
Plt. Deputi Kebudayaan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) I Nyoman Shuida, mengatakan, Pekan Produk Budaya Indonesia Tahun 2017 mengisyaratkan hanya dengan berbudaya maka kemandirian bangsa akan tercipta sesuai dengan kharakter bangsa Indonesia.
“Dan untuk menjadikan kita berbudaya dan mandiri, maka diperlukan suatu pendekatan bagaimana kita agar mencintai, mengkonsumsi dan menghargai produk budaya melalui pendekatan bangga budaya Indonesia,” kata I Nyoman, yang juga Ketua Penyelenggaraan PPBI 2017, dalam kegiatan pre event PPBI 2017, di Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (7/4).
Hadir dalam kesempatan ini Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Bupati Brebes Idza Priyanti, dan Walikota Tegal Siti Marsitha Soeparno.
Menurutnya, penyelenggaraan PPBI 2017 merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam memberikan dorongan kemajuan pada sektor produk kreatif berbasiskan budaya. Dengan harapan akan meningkatkan kualitas dan daya saing produk budaya kita dalam rangka memperkuat perekonomian rakyat.
Peserta yang diundang meliputi Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota), Dunia Usaha (BUMN/Swasta Nasional), komunitas masyarakat, dan media.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan terdiri dari tiga kegiatan utama, yaitu Pameran, Gelar Seni & Budaya, dan Forum Kebudayaan. Selain itu, diadakan lomba, karnaval, dan kegiatan sosial.
Maskot PPBI 2017 sendiri yaitu ‘Badak Bercula Satu’ atau ‘Bacula’. Pemilihan maskot ini menunjukkan Pemerintah Indonesia sangat peduli akan pelestarian dan pengelolaan warisan budaya dan alam dunia. Salah satunya, Taman Nasional Ujung Kulon dengan spesies kuncinya Badak Bercula Satu.
Sebagaimana kita ketahui bersama, produk–produk budaya kita sangat beragam, seperti batik, kain, tenun, jamu, kuliner, seni tari, seni lukis, seni patung, seni ukir dan lain sebagainya, telah tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat.
Perkembangan jaman menuntut produk budaya ini tidak hanya sebagai ekspresi nilai budaya tetapi juga dituntut dapat memiliki nilai ekonomis sehingga dapat bertahan dalam perkembangan dan tuntutan jaman.
Tantangan yang dihadapi usaha rakyat berbasis budaya pada umumnya adalah masalah permodalan, pemasaran, kualitas kemasan dan inovasi. Pemerintah dan berbagai pihak memiliki peran yang dapat ikut membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.
Diharapkan Pekan Produk Budaya Indonesia yang diselenggarakan setiap tahun dapat memberikan kontribusi dalam memberikan motivasi, inspirasi, penguatan kelembagaan, dan berbagi pengalaman untuk meningkatkan kualitas perekonomian rakyat berbasis budaya.
Seiring dengan Indonesia menjadi tuan rumah Penyelenggaraan Asian Games 2018, di Jakarta-Palembang, maka Indonesia juga harus mempersiapkan diri dalam memperlihatkan kejayaan bangsa melalui kebudayaannya yang berkarakter.
Asian Games tidak saja merupakan kegiatan olahraga, tetapi juga kegiatan kebudayaan. Menjadi kesempatan yang sangat baik bagi Indonesia untuk menujukan kepribadian dalam budayanya yang ber-bhinneka Tunggal Ika. (tety)