JAKARTA (Possore) — Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Roxy Swagerino menyatakan BUMN ini terpaksa mematikan 57 gardu menyusul banjir tinggi yang mengancam akan melanda wilayah Jakarta.
Mengantisipasi terjadinya bahaya akibat aliran listrik, langkah pertama bagi masyarakat yang kebanjiran yaitu menurunkan Mini Circuit Breaker (MCB).
“Selanjutnya cabutlah seluruh peralatan elektronik dan tusuk kontak yang masih menancap pada kotak kontak untuk menghindari bahaya yang disebabkan oleh listrik. Petugas PLN juga akan memutus aliran listrik demi keamanan masyarakat sendiri,” ungkap Roxy, Rabu (29/1).
Sehubungan dengan intensitas hujan yang kembali tinggi, PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang kembali memutuskan aliran listrik ke rumah pelanggan dari gardu distribusi.
Pada Rabu (29/1) pagi pukul 08.00 WIB, jumlah gardu distribusi yang dipadamkan yaitu 57 gardu, meningkat dari kemarin pukul 14.00 WIB yaitu 16 gardu.
Adapun wilayah yang masih terkena dampak pemutusan aliran listrik yaitu Kramat Jati, Jatinegara, Marunda, Menteng, Pondok Kopi, Pondok Gede, Bandengan, Lenteng Agung, Kebon Jeruk, dan Bulungan.
“Kesiapan wilayah yang listriknya bisa dinormalkan yaitu apabila seluruh wilayah yang dilayani dari gardu distribusi tersebut sudah dalam keadaan kering,” jelas Roxy.
Tidak itu saja, dari pihak PLN juga memerlukan waktu untuk melakukan pembersihan dan revisi gardu. Pelanggan juga dimohon melakukan pengecekan dan memastikan instalasi maupun alat-alat elektronik dalam keadaan kering.
“Jadi, setelah banjir surut, butuh waktu dan proses untuk penormalan gardu distribusi. Apabila terjadi banjir susulan, tidak menutup kemungkinan gardu distribusi yang sudah normal akan kami padamkan kembali,” tutur Roxy.(fent)