JAKARTA (Pos Sore) – Dimas Nurcahyo terpilih sebagai pemenang lomba desain logo untuk Hari Pangan Sedunia-Indonesia 2016. Putera daerah asal Sleman, Yogyakarta, itu berhasil menyisihkan 1.388 desain yang dikirimkan dari 732 peserta. Logo hasil karya pria berkacamata itu akan dipakai secara permanen pada Hari Pangan Sedunia-Indonesia yang diperingati setiap tahunnya.
Penetapan Dimas sebagai pemenang telah melalui hasil penjurian yang melibatkan perwakilan dari lima unsur. Yakni dari Kementan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan Asosiasi Desain Gravis Indonesia.
Lulusan Desain Komunikasi Visual Modern School of Desain Yogya ini pun mendapatkan hadiah sebesar Rp20 juta. Hadiah diberikan langsung oleh Kepala Balitbangtan di kantornya.
“Tujuan pelaksanaan lomba logo HPS guna mencetuskan pencanangan Hari Pangan Indonesia,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) M. Syakir dalam dalam konferensi pers Sosialisasi HPS Ke XXXVI pada 28-30 Oktober 2016, Selasa (7/6).
HPS, kata Syakir, telah 36 kali berganti logo. Makanya logo paten penting untuk menunjukkan kebersatuan semangat dalam mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia. Ia juga menekankan soal pentingnya mengedepankan diversifikasi dibarengi teknologi.
Dimas Nurcahyo yang sehari-hari bekerja di Biro Desain Macmuro Studio menerangkan soal sejumlah filosofi logo. “Logo dibuat melalui riset dulu, cari dahulu apa HPS dan inti permasalahan pangan Indonesia,” ujar dia.
Riset menunjukkan, Indonesia sangat berpotensi menjadi lumbung pangan dunia, tapi pada kenyataannya praktik impor pangan masih terjadi. Ini suatu krisis anomali pangan yang harus diupayakan penyelesaiannya secara elegan.
“Terlebih kepada generasi muda, semangat mencapai kedaulatan pangan itu harus dengan cara yang paling dekat dan menyenangkan dengan brand image. Terlebih saya menyadari logo akan dikonsumsi seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya untuk yang tahu desain,” lanjutnya.
Logo menyimbolkan soal cita-cita pencapaian ketahanan pangan. Huruf “d” yang bertumpuk dalam logo merupakan simbol pangan yang terus terwariskan dari generasi ke generasi. Ilustrasi Daun juga menunjukkan seperti orang yang bersorak ketika mencapai kedaulatan pangan. (tety)