12.3 C
New York
26/10/2024
Aktual

Puluhan Ribu Jamaah Pesta Nasi Kebuli

SOLO (Pos Sore) — Hari ini, Kamis (20/2), diperkirakan puluhan ribu jamaah bakal mengikuti Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi di Masjid Riyadh, Pasar Kliwon, Solo.

Hasil pantauan Pos Sore, jamaah yang datang dari berbagai penjuru Tanah Air tersebut sudah mulai berdatangan ke Solo sejak Rabu (19/2). Mereka datang secara rombongan dengan menyewa bus serta mobil. Jalan menuju tempat haul ditutup total, termasuk kawasan Alun-alun Selatan Keraton Solo yang dipenuhi tenda-tenda pedagang makanan maupun pakaian.

Koordinator kegiatan Haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi, Mustafa Mulahela mengaku tiap tahun di Masjid Riyadh selalu kebanjiran jamaah yang berniat mengikuti kegiatan tersebut. “Setiap tahun kita selalu kebanjiran tamu saat menggelar kegiatan haul ini. Jadi, meskipun kita tidak mengundang mereka tapi kita harus tetap menjamu tamu sebaik mungkin,” ujarnya.

Seperti sudah menjadi tradisi, jamaah yang mengikuti haul tersebut disuguhi makanan khas yakni nasi kebuli. Praktis, setiap digelar haul, seakan menjadi pesta makan nasi kebuli yang diikuti puluhan ribu jamaah.

Nungki Dahlan (60), salah satu tukang masak nasi kebuli menjelaskan, pihaknya telah memasak ratusan kilogram daging. “Daging ini akan menjadi lauk menyatu dengan nasi kebuli, yang akan dihidangkan untuk para jemaah,” tutur Nungki.

Untuk memasak daging sebagai lauk pelengkap nasi kebuli, lanjut Nungki, dibutuhkan waktu selama 2-3 jam hingga daging terasa empuk. Pria yang telah 27 tahun dipercaya sebagai juru masak saat penyelenggaraan Haul Habib Ali tersebut juga mengaku sedikitnya 400 ekor kambing dimasaknya untuk menjadi suguhan para jamaah yang hadir. “Sudah 27 tahun saya dipercaya sebagai juru masak saat penyelenggaraan kegiatan Haul Habib Ali ini,” terang Nungki.

Nungki juga menceritakan, sebanyak 20 panci berdiameter 1 meter dengan tinggi sekitar 50 sentimeter dia gunakan untuk memasak daging tersebut. Sementara, juru masak yang lain sibuk mengolah bumbu dan menananak nasi sebagai santapan saat puncak perayaan haul besok.

Juru masak yang lain, Anik Yuliarwati Lakui (50) mengaku setiap penyelenggaraan Haul Habil Ali dirinya menghabiskan nasi sebanyak 3 ton. Perempuan asli Jakarta tersebut juga mengaku, bahwa untuk menanak nasi sebanyak itu dibutuhkan stamina ekstra.

Mengingat, tempat yang digunakan memang terhitung sangat panas. “Bisa dibayangkan, di sini ada sebanyak 20 tungku dari arang kayu yang menyala secara bersamaan. Sementara, panci tempat menanak nasinya itu akan dimasak bersama-sama sampai matang,” terang perempuan yang telah menjadi juru masak selama 18 tahun itu.

Terkait bumbu yang akan dicampurkan dalam nasi kebuli, diungkapkan Anik, bahwa bumbu yang dia gunakan meliputi rempah-rempah yang dicampur menjadi satu. Lalu, beras yang nantinya akan dimasak dicampur menjadi satu dengan racikan bumbu rempah tersebut dan dimasak hingga matang.

“Dalam proses pemasakan tersebut, daging yang telah matang akan dimasak bersamaan dengan nasi. Sehingga, rasa gurih dan nikmat akan menjadi satu,” terang perempuan yang kesehariannya bekerja sebaga pegawai katering di Jakarta ini.

Terkait sajian nasi kebuli yang dihidangkan, Mustafa menjelaskan filosofi nasi tersebut adalah sebagai hidangan yang khusus disajikan untuk para tamu. Selain rasanya yang gurih, juga bentuk sajian yang dihidangkan di atas nampan makin mempererat tali silaturahmi antar jamaah.

“Nasi tersebut (kebuli) biasanya dihidangkan untuk menjamu tamu. Selain gurih dan lezat, nasi tersebut juga disajikan di atas nampan sehingga dapat dinikmati sebanyak 6-10 orang sekaligus. Sementara, untuk lauknya kita berikan daging sebagai bentuk sajian lebih memuliakan para tamu yang hadir,” pungkas Mustafa.(dra)

Leave a Comment