12.3 C
New York
26/10/2024
Aktual

Mahasiswa UNS Temukan Pengawet dari Cakar Ayam

SOLO (Pos Sore) —  Satu lagi prestasi ditorehkan Universitas Sebelasa Maret (UNS) Surakarta. Kali ini, 3 mahasiswa jurusan Kimia FMIPA UNS, masing-masing Ganjar Fadillah, Rahmat Hidayat dan Pramudya Putri berhasil menemukan pengawet alami dari cakar ayam.

Menurut Ganjar Fadillah, ide penemuan pengawet alamati dari cakar ayam didasari maraknya penggunaan sintesis, boraks dan formalin. Nah, setelah mencari-cari, lalu muncul pertanyaan kenapa tidak memanfaatkan limbah cakar ayam yang banyak ditemukan dan mudah didapat.

Disebutkan, cakar ayam memiliki kandungan gelatin yang cukup tinggi. Gelatin dalam cakar ayam bersifat sebagai gel.“Untuk mendapatkan gelatin, cakar ayam memang harus diolah terlebih dahulu dan diambil proteinnya. Apalagi berdasarkan penelitian, protein dalam kandungan cakar ayam mencapai 22,92 persen,” ungkapnya, kemarin.

Untuk mendapatkan serbuk pengawet, menurut Ganjar, memang perlu diproses. Ada dua macam proses, yakni hidrolis basa  dan asam. Namun yang dipilih adalah proses hidrolis asam. Dalam proses hidrolis asam, kata Ganjar, memakai asam klorida, dimana proses pertama adalah dengan degreasing, pembersihan lemak atau kotoran yang menempel. Setelah itu dilakukan pelunakan tulang dengan HCL sebesar 3 – 5 persen. Baru kemudian dilakukan ekstraksi atau pengambilan gelatin. Setelah itu yang terakhir adalah pengeringan larutan, setelah mengental lalu dikeringkan menjadi serbuk.

“Dari hasil gelatin didapat 9-10 persen dari berat cakar ayam. Atau misalnya satu ons cakar ayam maka didapat satu gram dalam bentuk serbuk,” jelasnya.Adapun cara mengawetkan daging atau ikan misalnya dengan gelatin cakar ayam, maka serbuk gelatin ditambah air dengan takaran satu banding satu. Kemudian dibalutkan ke daging hingga tertutup rapat, agar warna daging tetap terjaga dan tidak bau tengik. (dra)

Leave a Comment