16.4 C
New York
06/11/2025
Aktual

Piala Gub DKI untuk Pemenang Antangin Junior Creative Green School 2015

DJ7F0436

JAKARTA (Pos Sore) — Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyerahkan Piala Gubernur DKI Jakarta kepada pemenang Program Antangin Junior Creative Green School 2015. Para pemenang berhasil menyisihkan 25 peserta sekolah dasar di DKI.

Setelah para finalis mempresentasikan program Green School di depan para juri, akhirnya SD Tarakanita II, Jakarta Selatan berhasil menjadi juara 1, disusul SDN Tanjung Barat 09, Jakarta Selatan sebagai Juara II, dan SDN Sungai Bambu 05 Jakarta Utara sebagai juara III. Adapun juara Harapan I dan juara Harapan II diraih SDN Kebon Jeruk 11, Jakarta Barat, dan SDN Cibubur 11.

Para pemenang berhak mendapatkan hadiah Rp 10 juta (juara I), Rp7,5 juta (juara II), Rp5 juta (juara III), untuk juara harapan masing-masing mendapatkan uang tunai Rp3 juta.

Gubernur DKI, Ahok, mengapresiasi kegiatan yang melibatkan para pelajar SD ini. Baginya, kegiatan dapat mengubah perilaku atau persepsi dalam menjaga lingkungan hidup.

Ahok berpesan kepada anak-anak kalau sampah itu merupakan masalah bersama yang tidak boleh dibiarkan begitu saja. “Urusan sampah ini masalah kita bersama. Ini harus dilatih sejak kecil. Bagi kami persoalan Jakarta itu bagaimana mengubah persepsi,” tegasnya.

Mulyo Rahardjo, Chief Executive Officer PT Deltomed Laboratories, menjelaskan, Program Antangin Junior Creative Green School ini merupakan kompetisi ide kreatif antar 25 sekolah dasar di DKI Jakarta dalam usaha pemeliharaan lingkungan hidup di dalam dan di luar sekolah yang memperebutkan Piala Gubernur DKI Jakarta. Peserta program adalah siswa kelas 4-5.

“Saya sangat bangga dengan upaya seluruh peserta program ini. Seluruh peserta telah membuktikan dengan kreatifitas dan kemauan serta dukungan dari sekolah, mereka dapat bersama-sama mewujudkan sekolah yang lebih hijau, asri, dan sehat,” ujarnya, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/6).

Menurutnya program ini mengajarkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Pihaknya berkeyakinan, ke depan seluruh peserta dapat menjadi pemimpin dalam menjaga lingkungan. Setidaknya bagi lingkungan sekitarnya.

Beberapa contoh program yang dilakukan para siswa peserta antara lain pembuatan kompos, biopori, tanaman toga dalam pot, sumur resapan, vertical garden, dan aktivitas kerja bakti rutin di sekolah. Selain itu, menggalakkan penghentian penggunaan stereofoam, aktivitas daur ulang botol plastik, penjualan hasil daur ulang (schoolpreneur), serta kegiatan lainnya yang berhubungan dengan konservasi alam dan lingkungan.

Mengingat besarnya manfaat program ini, ke depan, program sejenis juga akan dilakukan pada tingkat SMP dan SMA. Sebagai generasi penerus bangsa, para pelajar diharapkan ikut mewujudkan membangun Indonesia yang lebih hijau. (tety)

Leave a Comment