Undang Guru Besar UI ke Pabrik
Langkah selanjutnya Irwan mengajak Prof Iwan dan empat guru besar Universitas Indonesia ke Semarang untuk meninjau pabrik Sido Muncul yang baru pada 2011. Memberikan kesempatan untuk melihat lebih dekat bagaimana produk itu diproses dengan fasilitas laboratorium yang lengkap.
Irwan juga berkesempatan menyampaikan gagasan besarnya tentang kekayaan alam Indonesia dan ide-idenya untuk memanfaatkannya.
“Sepulang dari pabrik, Prof Iwan mengirimkan SMS “Saya surprise melihat pabrik Sidomuncul. Saya apresiasi Anda. I learn so much from you”. Bahkan, beliau minta dikirimi Tolak Angin untuk diminum sendiri dan untuk pasien-pasiennya,” cerita Irwan.
Sejak terbukti aman dan berkhasiat, Tolak Angin pun sudah dipercaya masyarakat. Namun, bagi Irwan ini belum cukup. Ia sangat ingin produk-produknya lebih dikenal dan mendapat kepercayaan dari dunia kedokteran. Ia menyadari hal ini tidak mudah karena ia tidak memiliki latar belakang pendidikan kedokteran.
Mencari Tagline yang Tepat
Setelah lulus uji toksisitas dan farmakologi, Irwan dan tim kemudian mulai berpikir soal promosi. Mencari cara agar brand Tolak Angin lebih hidup dan dikenal luas. Berbagai ide pun bermunculan. Dari sekian banyak ide, Irwan Hidayat kemudian memilih memilih tagline “Orang pintar minum Tolak Angin”.
Pemilihan tagline tersebut didasari pada keyakinan bahwa ketika sakit orang harus pintar dalam memilih produk. Tagline selesai, lanjut mencari sosok untuk endorse. Mulai dari kalangan artis, akademisi, olahragawan, tokoh masyarakat hingga ke tokoh bisnis dan bahkan jurnalis.
Sido Muncul juga memproduksi iklan yang menjelaskan, bahwa Tolak Angin adalah produk herbal yang diproduksi di pabrik farmasi jamu, lolos uji toksisitas sehingga aman diminum jangka panjang dan uji farmakologinya dapat meningkatkan Cell T.