JAKARTA (Poa Sore) — Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) menyelenggarakan wisuda angkatan X Tahun Akademik 2019/2020 – 2020/2021, Selasa (3/11/2020). Dalam angkatan ini sebanyak 713 mahasiswa diwisuda dengan rincian sebanyak 400 mahasiswa diwisuda di Polimedia Jakarta, sisanya di Polimedia PSDKU Makassar dan Polimesia PSDKU Medan.
Karena masih pandemi Covid-19, maka mahasiswa yang diwisuda di Jakarta dilakukan 4 sesi, yang setiap sesinya mewisuda 100 mahasiswa. Jarak antar wisudawan juga dibatasi sekitar 1,5 meter. Tak lupa semua wisudawan juga harus mengenakan masker.
Direktur Politeknik Negeri Media Dr. Purnomo Ananto, MM, menyampaikan, wisuda ini diadakan secara luring untuk mengakomodir permintaan mahasiswa agar wisuda bisa dilakukan di kampus, bukan secara online. Untuk melepas rasa kejenuhan mahasiswa yang selama ini lebih banyak kuliah akhir secara online, maka permintaan tersebut dipenuhi dengan sejumlah catatan.
“Karena masih pandemi, maka protokol kesehatan Covid-19 harus diterapkan ketat. Selain memakai masker dan berjarak, wisuda diadakan 4 sesi untuk menghindari kerumunan. Orangtua juga tidak boleh mendampingi. Jadi, mahasiswa yang bersangkutan saja yang hadir,” kata Purnomo Ananto yang ditemui usai wisuda sesi pertama.

Tema wisuda Polimedia Tahun 2020 ini adalah Polimedia Maju akan memperkuat Pendidikan Tinggi Vokasi Untuk Indonesia yang lebih baik. Tema ini diambil karena tahun 2020 ini meski di tengah pandemi Covid-19 Polimedia terus berkarya dalam semua aspek Tri Darma Perguruan Tinggi untuk meningkatkan kemajuan Polimedia, baik di bidang Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, serta Pengabdian kepada Masyarakat.
Dari wisuda tersebut jumlah lulusan terbanyak berasal dari Program Studi (Prodi) Desain Grafis, kemudian disusul Prodi Rekayasa Multimedia, Penyiaran, Penerbitan dan Animasi.
Dalam kesempatan itu, Direktur Polimedia mengingatkan lulusan Polimedia harus terus mengasah soft skill agar lebih mudah mengakses dunia kerja. Karena, selama ini dunia industri banyak mengeluhkan minimnya penguasaan soft skill saat merekruit karyawan atau pegawai.
“Kampus sudah memberikan hard skill. Tetapi itu tidak cukup untuk masuk ke dunia kerja. Lulusan Polimedia harus tetap menambah ketrampilan-ketrampilan berupa soft skill. Penguasaan soft skill bagi sarjana terapan sama pentingnya dengan hard skill. Dua-duanya penting untuk bekal memasuki dunia kerja baik bekerja dalam instansi atau perusahaan, atau bekerja mandiri,” tegasnya.

Adapun jenis soft skill yang perlu dikuasai lulusan Polimedia antara lain adalah kemampuan komunikasi, kemampuan bekerjasama, kemampuan menganalisa dan kemampuan membuat keputusan. Selain itu, lulusan Polimedia juga harus menguasai skill-skill umum seperti cloud computing dan lainnya.
Selama pandemi Covid-19, diakui Purnomo, praktik untuk penguasaan hard skill kurang maksimal akibat kebijakan kuliah daring. Padahal sebagai pendidikan vokasi, praktik menduduki prosentase terbesar dalam kegiatan perkuliahan. Solusinya, praktik dilakukan secara terbatas dengan jumlah peserta yang juga terbatas.
“Ada dua sesi praktikum. Cara ini cukup efektif karena mahasiswa tetap mendapat praktikum meski jumlahnya kurang memadai, meski juga jam kerja dosen bertambah,” katanya.
Purnomo menambahkan, guna menyiapkan mahasiswa magang/praktik industri, Polimedia telah mendatangani nota kesepahaman (MoU) dengan lebih dari 30 perusahaan baru baik BUMN, swasta maupun UMKM selama tahun 2020 ini. Sebelumnya telah ada lebih dari 100 perusahaan yang menjalin kerjasama dengan Polimedia.
Menurutnya, MoU ini sangat menguntungkan industri karena industri tidak perlu repot harus mencari karyawan, tidak harus melakukan pendidikan dan pelatihan. Semua kebutuhan industri akan SDM ada pada mahasiswa yang tengah magang di industri tersebut. Dan, ini berarti industri tidak perlu mengeluarkan dana dan waktu sehingga program magang sangat efisien buat kedua belah pihak.

Terkait pelaksanaan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar, Polimedia juga telah melakukan re-orientasi kurikulum bersama dengan industri. Hal ini dilakukan agar kurikulum yang dikembangkan di Polimedia sejalan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.
“Ini merupakan tindaklanjut dari MoU yang sudah ditandatangi selain kesepahaman yang lainnya adalah kesediaan menerima magang/praktik industri mahasiswa dan rekruitmen karyawan jika perusahaan tersebut membutuhkan karyawan serta joint riset,” tandas Purnomo.
Polimedia sendiri baru saja melaunching Rencana Strategis (Renstra) Polimedia 2020 – 2024. Renstra tersebut juga dijelaskan secara rinci arah Polimedia 5 tahun ke depan, seperti memiliki S2 Terapan (Pasca Sarjana) pada 2022, pembangunan Twin Tower Polimedia, perluasan masjid kampus, peralatan praktek, laboratorium, dan studio yang lebih modern.
Pada 2021 atau paling lambat 2022 Polimedia juga akan menjadi PTNB BLU dan saat ini proses ke arah tersebut sedang dikerjakan.
Tahun 2020 ini diakui Purnomo, Polimedia juga mencapai rekor terbaru dalam penerimaan mahasiswa baru dengan jumlah satu angkatan mencapai 1.986 mahasiswa yang diterima 14 Prodi di Kampus Utama Jakarta dan masing-masing lima Prodi di PSDKU Medan dan Makassar. Jumlah total mahasiswa Polimedia secara keseluruhan yang aktif saat ini sudah mencapai lebih 5000 orang mahasiswa.
Polimedia juga baru saja melaksanakan Dies Natalis yang ke 12 pada 8 Oktober 2020, yang pada saat yang bersamaan telah diresmikan penggunaan Lantai 9,10 dan 11 Polimedia Tower sebagai ruang kelas, Laboratorium dan Studio.

Ditemui usai wisuda, wisudawan terbaik Anjani Eka Lestari, Nabila Khoirunnisa, dan Erlangga Priyanka menyampaikan selama mereka berkuliah di Polimedia semua ilmu yang didapatnya sangat bermanfaat ketika dipraktekkan di industri. Terlebih industri kreatif sangat membutuhkan generasi muda yang juga kreatif.
“Saya sendiri memang menginginkan kuliah di Polimedia. Ini impian saya sejak SMP yang ingin menjadi creativepreneur. Di sini, saya dididik menjadi mahasiswa yang kreatif sekaligus entrepreneur. Pokoknya, kuliah di sini sangat menyenangkan, mendukung, kompetitif yang mendorong kita tidak boleh pesimis menghadapi situasi sulit,” kata Erlangga dari Prodi Multimedia, yang dibenarkan kedua rekannya Anjani Eka Lestari (Prodi Penyiaran), dan Nabila Khoirunnisa (Prodi Penyiaran). (tety)