04/12/2024
Aktual

45 Warga Bantul Teserang ISPA

BANTUL (Pos Sore) — Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya masih belum terbebas dari abu vulkanik erupsi Gunung Kelud yang meletus pekan lalu.

Kini, masyarakat mulai merasakan dampak buruk kesehatan akibat menghirup abu vulkanik. Setidaknya sudah 45 warga Bantul yang menjadi korban ganasnya abu vulkanik Kelud dan harus dilarikan ke rumah sakit.

“Dari 45 pasien yang ditangani, 18 pasien terkena infeksi pernapasan (ISPA) dan sisanya mengalami asma dan sesak napas,” kata Humas RS PKU Muhammadiyah Bantul, Budi Santosa, kemarin.

Menurut dia, selama 4 hari ini pula RS PKU Bantul juga mencatat berbagai pasien yang ditangani akibat dampak abu vulkanik.

“Dalam kondisi abu vulkanik yang masih menyebar di mana-mana, maka penyakit terbanyak yang ditangani adalah gangguan pernapasan”

Di antaranya, 29 pasien terkena flu, 24 dirawat karena luka robek akibat kecelakaan dan harus dijahit, 11 luka tidak perlu dijahit seperti lecet, 14 cedera kepala ringan (CKR), 76 orang kena demam, tercatat ada 27 orang, patah tangan 1 orang dan patah bahu 5 orang.

“Dalam kondisi abu vulkanik yang masih menyebar di mana-mana, maka penyakit terbanyak yang ditangani adalah gangguan pernapasan,” katanya.

Karena kebanyakan penderita ISPA dan asma harus menjalani rawat inap dan sebagian besar pasien adalah lansia, maka RS PKU terpaksa merujuk pasien lain untuk melakukan rawat inap di rumah sakit lain.

Upaya ini karena tidak ada lagi tempat, dan semua bangsal penuh. “Kami terpaksa tidak menerima pasien rawat inap karena bangsal sudah penuh semua,” katanya.

Sementara itu, Humas RSUD Penembahan Senopati Bantul, Pamudi, mengatakan, hingga hari keempat setelah erupsi Gunung Kelud, setidaknya ada empat pasien yang mereka tangani karena dampak abu vulkanik. Dua di antaranya positif ISPA, dua lainnya mengidap pneumonia. “Ada dua pasien yang harus menjani rawat inap,” katanya. (fent)

Leave a Comment