WONOGIRI (Pos Sore) — Dinas Kesehatan Kota (DKK) Wonogiri merilis empat kecamatan yang ditetapkan sebagai daerah endemik Demam Berdarah Denyue (DBD). Yakni, Kecamatan Wonogiri, Eromoko, Selogiri dan Nguntoronadi.
“Kasus DBD di Wonogiri terendah untuk wilayah eks Karesidenan Surakarta, sementara angka kasus tertinggi adalah Solo. Sedangkan untuk urutan se-Jawa Tengah paling tinggi Jepara,”ungkap Kepala Bagian (Kabag) P3L Dinas Kesehatan Kota (DKK) Wonogiri, Supriyo Hariyanto.
Informasi yang diperoleh Pos Sore, Jumat (21/2) menyebutkan, selama tahun 2013, DKK Wonogiri mencatat 52 kasus DBD. Sementara di awal tahun 2014 hingga bulan Februari ini terdapat 7 kasus DBD.
Phak DKK saat ini sedang melakukan pengasapan atau fogging di Kecamatan Sidoharjo. Hal itu dilakukan menyusul adanya laporan salah satu warga Sidoharjo terjangkit DBD.
Mewabahnya kasus DB lantaran dipengaruhi oleh tiga hal. Di antaranya, rendahnya kesadaran masyarakat akan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan kawasan tersebut biasanya padat penduduk, serta tingginya mobilitas masyarakat sendiri juga sangat mempengaruhi terjadi kasus DBD. (dra)