KULIAH Kerja Nyata (KKN) Tematik Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) terus menjadi primadona berbagai perguruan tinggi di tanah air. Bahkan kegiatan ini kerap menjadi agenda yang ditunggu-tunggu para mahasiswa dalam menggelar pengabdiannya kepada masyarakat. Pasalnya KKN Tematik Posdaya telah mampu memberi manfaat yang besar baik bagi mahasiswa , civitas academika dan bagi masyarakat luas. Kondisi itulah yang dirasakan para mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Pekan lalu perguruan tinggi ini menggelar Pembekalan Mahasiswa KKN Reguler Tematik Posdaya Berbasis Peradaban Angkatan ke-49 Tahun 2014.Sebanyak 1770 mahasiswa UIN Alauddin Makassar menggelar KKN Tematik Posdaya di tujuh kabupaten, 18 kecamatan dan 198 desa di Provinsi Sulawesi Selatan. Ketujuh kabupaten ini adalah Kabupaten Bantaeng, Bulukumba, Jeneponto, Pangkep, Sidrap, Gowa dan Kabupaten Takalar. Sedang kecamatannya yaitu, Kecamatan Tompobulu, Pa’jukukang, Rilau Ale’, Binamu, Turatea, Ma’rang, Pangkaje’ne, Dua Pitue, Palangga, Patallassang, Bontonompo Selatan, Bajeng, Bajeng Barat, Borombong, Parigi, Galesong dan Kecamatan Galesong Utara.
Acara yang terselenggara atas kerjasama UIN Alauddin Makassar dan Yayasan Damandiri ini menarik perhatian berbagai kalangan. Bukan saja petinggi UIN Alauddin Makassar yang lengkap hadir, sejumlah pejabat tinggi Provinsi Sulsel dan tokoh masyarakat setempat pun antusias mengikuti. Apalagi dengan menghadirkan langsung Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono. Tak heran bila acara yang berlangsung di Auditorium Kampus UIN Alauddin Makasar, jalan Sultan Alauddin No. 3 Samata-Gowa, ini menjadi lebih berkesan dan bermakna.
Haryono Suyono mengatakan, KKN Tematik Posdaya merupakan pelajaran berharga bagi para mahasiswa UIN Alauddin Makassar. Sebelum menjadi sarjana, mereka akan merasakan terjun ke masyarakat melalui bimbingan para dosen pendamping lapangan. “Karena di situlah para mahasiswa akan dinilai bukan lagi oleh dosennya, tetapi oleh guru-guru besar mulai dari camat, sampai rakyat yang ada di pedesaan,” tutur Haryono. Karena itu, lanjut Haryono, para mahasiswa KKN harus mempunyai setidaknya lima jenis kepercayaan. Pertama, guru dan para mahasiswa KKN harus menanamkan kepada dirinya agar percaya kepada diri sendiri. “Saudara-saudara harus tegar dalam menghadapi masyarakat. Saudara tidak sombong, tetapi saudara mempunyai otak yang cemerlang.
Karena saudara sudah memasuki semester delapan. Jangan sampai ada rakyat yang mengatakan, loh, itu semester kedelapan. Bukan begitu, tetapi, luar biasa, baru semester delapan saja sudah seperti gitu,” ucap Haryono.Kedua, lanjut Haryono, para mahasiswa harus percaya kepada sesama teman dan percaya kepada lingkungannya bahwa dirinya bagian dari teman lainnya. Ketiga, harus percaya kepada konstitusi atau universitas tempat dia menimba ilmu. Keempat percaya kepada masyarakat. Dan kelima, cinta kepada usaha dirinya agar laku jual, sehingga lulusan UIN Alauddin Makassar menjadi rebutan pasar dan menghasilkan pendapatan yang tinggi karena digembleng dengan ilmu pengetahuan yang berani menghadapi persaingan global
yang maha dahsyat.
Hadir pada acara ini para pejabat UIN Alauddin Makassar, antaranya, Prof Dr HA Qadir Gassing HT, MS, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Prof Dr H Bahaking Rama, MS, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Prof Dr HM Sattu Alang, MA, Asisren IV Gubernur Sulawesi Selatan Mappagio, Deputi Direktur
Kewirausahan Yayasan Damandiri Dr Mazwar Noerdin, para dosen pendamping lapangan dan ribuan mahasiswa .Qadir Gasssing, HT, MS, mengatakan, pihaknya sengaja menggelar KKN Tematik Posdaya karena ternyata gagasan Posdaya yang digagas Ketua Yayasan Damandiri Prof Dr Haryono Suyono sejalan dengan visi dan misi UIN Alauddin Makassar.
” Yang dibangun Yayasan Damandiri dan PPM UIN Alauddin Makassar banyak persamaan. Sama-sama ingin membina dan mengembangkan potensi yang dimiliki masyarakat serta lingkungannya. Jadi sama-sama ingin mengembangkan SDM dan sumber daya alam,” tuturnya. (junaedi)